|

,

|

|   319 dilihat

Pramuka Kembali Menjadi Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah, KKMI Sawangan Gercep Gelar Gelang Ajar


Kota Depok – Kwarran Sawangan. Kepramukaan resmi kembali diwajibkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah pada tahun 2025. Menyambut regulasi baru tersebut, Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Sawangan langsung bergerak cepat dengan menggelar Gelang Ajar pada Sabtu (23/8/2025).

Kegiatan ini diinisiasi Kementerian Agama RI dan melibatkan seluruh perwakilan madrasah ibtidaiyah se-Kecamatan Sawangan. Tidak hanya itu, KKMI juga turut menggandeng pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Sawangan untuk memastikan program berjalan selaras dengan kegiatan kepramukaan di tingkat kecamatan.

Sejak awal lahirnya, kepramukaan bersifat sukarela. Namun pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kegiatan ini diwajibkan di sekolah. Regulasi tersebut sempat dicabut melalui Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024, sebelum akhirnya kembali diwajibkan lewat Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025.

Menanggapi aturan terbaru itu, Waka Binamuda Kwarran Sawangan, Sofyan, menegaskan pentingnya momentum ini.

“Saya memandangnya bagus. Kegiatan ini bisa menjadi inspirasi K3S, FKSS, maupun MKKS untuk kembali menggiatkan pramuka di sekolah-sekolah, khususnya di Sawangan,” ungkap Sofyan.

Guru Sebagai Pembina Utama

Peserta Gelang Ajar kali ini adalah guru kelas 1 hingga 3. Tujuannya, agar guru memiliki peran optimal sebagai pembina pramuka. Selama ini, pembinaan pramuka di sekolah banyak dibantu oleh pembina eksternal dari kalangan penegak dan pandega.

Menurut Sofyan, kehadiran pembina dari unsur guru tetap krusial.

“Harus ada keseimbangan. Prinsip pramuka memang sukarela, tapi saat ini sedikit paksaan (wajib) perlu dilakukan. Dengan begitu, setelah mereka merasakan manfaatnya, kesukarelaan itu akan tumbuh dengan sendirinya,” jelasnya.

Pramuka Bukan Sekadar Keterampilan

Lebih dari sekadar ekstrakurikuler, Sofyan menegaskan pramuka adalah wadah pembentukan karakter generasi muda. Keterampilan yang diajarkan hanyalah sarana untuk menumbuhkan kedisiplinan, kerja sama, serta rasa tanggung jawab.

Ke depan, Kwarran Sawangan berencana meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kursus dan pelatihan. Selain itu, kerja sama dengan organisasi pendidikan seperti KKMI, K3S, dan MKKS juga akan terus diperkuat.

“Pembina pramuka dari luar unsur guru tetap kami hargai. Justru harapannya ada sinergi kuat antara keduanya,” tambah Sofyan.

Dengan semangat kolaborasi tersebut, pramuka diharapkan benar-benar kembali menjadi bagian penting dalam membentuk karakter religius, tangguh, dan berdaya saing bagi anak-anak di Kecamatan Sawangan.

Rima Yunita, S.Sos.

Editor: Mantias Yugo


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *